Jumat, 25 Desember 2015

novel my first love



        Cinta itu sangat menajubkan & dapat mengubah segalanya.
Dian, siswi kelas XII IPA3 yang sangat menggilai Dinan siswa kelas XII IPA1 yang sangat cerdas dan tampan. Perempuan pendiam hidup ini merubah kebiasaannya menjadi sosok yang ceria. Setelah mengenalnya ia menyadari dalam hidup dengan mati bergerak lebih bermanfaat mati bergerak, walau keduanya hampir sama. Keinginannya mengikuti segala kegiatan sang idola membuatnya sangat bersemangat, walau itu adalah hal yang sangat ia benci. 3tahun telah ia lewati dan sudah dua tahun terakhir ini ia telah mengenalnya. Dengan memaksa diri mengikuti ekstrakulikuler Sastra Jepang, ia fikir itu cukup mudah dijalani, tapi ternyata sangat berlainan, selalu tidak lulus tes maupun praktek lainnya. Serta si dia yang ia puja tidak menyadari akan keberadaannya.

1)   Mungkin Bukan Dia
Hari ini adalah hari yang specialkarena ini adalah hari dimana waktunya membeli buku disebuah roko pinggir sekolah, bukan karena rajin membaca , Dian hanya ingin mengetahui lebih tentangnya Dian pun turun dari kamarnya dengan pakaian yang sangat rapi disertai senyumannya yang sangat manis itu menuju ke arah meja makan
        “Ada apa bidadari kecil mamah ini? Sepertinya sangat senang” tanya ibu Dian dengan senyuman sembari menyiapkan makanan.
        “Ah tidak mah,Dian hanya senang saja”
        “Ya sudah cepat makan, Ayahmu sudah menunggu di luar
        “Oh iya mah Dian hampir lupa” dengan mengambil beberapa roti bakar yang berselai nanas itu “Aku berangkat mah” sembari mencium ibunya.
        “Iya ini bekal mu, hati-hati makannya jangan tergesah-gesah nanti sakit!” teriaknya dengan penuh khawatiran.
Dian pun memakai sepatunya sembari berlari kecil dengan mulut yang di penuhi roti bakar yang di ambil tadi.
***
                Sesampainya di mobil Dian merasa seperti ada yang lupa untuk dia bawa ke sekolah, Dian pun berusaha untuk mengingatnya namun ia tidak teringat.
        “Akh ..... Apa ....!” kesalnya dengan nada rendah
        “Apa dek?” tanya ayah Dian yang mendengar keluhnya
        “Tidak yah, serasa ada yang kurang tapi apa ya” jawabnya dengan wajah pasrah.
        “Topi, Dasi, atau baju praktek mungkin?” tanya ayah dengan begitu perhatian.
        “Kurasa tidak yah” timbalnya sembari menggigit bibir bawahnya yang merah itu.
***
        Sesampainya di sekolah dengan waajah bingung Dian pun memasuki kelasnya saat melalui koridor ia bertemu idolanya, Dinan, ia pun menjadi salah tingkah, dan untuk menutupinya. Dian pun berjalan dengan menundukan kepalanya tak perduli apa yang terjadi ia tak berfikir tentang apa yang akan terjadi ketika berjalan menunduk yang pada akhirnya Dian menabrak seseorang yang sedang berjalan menuju keluar (brakkkkk...)

bersambung~
 nah apa yang akan terjadi hari ini di sekolah dian?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar