tak lelah kumemandang.
seseorang yang jauh disana.
yang sangat ku rundukan.
I said to god.
dialah orang yang slama ini ku kagumi.
Langit senja seperti dirimu.
Ombak lembut sedamai sikapmu.
Violet jiwamu.
Engkau yang buta disana .
Untukmu puisi ini ku tunjukan.
Sejujurnya saya selalu menuliskan pesan tersirat dalam beberapa puisi saya.. Hanya untuk kamu menyadarinya. Jikalau kau ingin tahu apa judul puisi ini. Cobalah tarik huruf pertama disetiap lariknya. Dan jika kau menemukan kata lainnya.. Sstt.. Itu cukup kamu yg tahu..
Sabtu, 13 Oktober 2018
Jumat, 12 Oktober 2018
Rindu
Lelah ku mengejarmu di muka bumi ini.
Mungkin kan ku hampiri mu lewat langit malam.
Bersama rembulan dan bintang yang ikut gemas menertawakanku.
Mungkin kau asing di telinga muka bumi ini.
Tapi kau populer di langit angkasa.
Maafkan aku cinta..
Do'a ku telah membawa mu terlampau jauh kesana.
Kosan 220
Bandung, 28/03/18
Mungkin kan ku hampiri mu lewat langit malam.
Bersama rembulan dan bintang yang ikut gemas menertawakanku.
Mungkin kau asing di telinga muka bumi ini.
Tapi kau populer di langit angkasa.
Maafkan aku cinta..
Do'a ku telah membawa mu terlampau jauh kesana.
Kosan 220
Bandung, 28/03/18
Untuk mu
From. Me
To. Alpha
Hai,
Apa kabar?
Bukan, bukan tentang dirimu.
Tapi tentang mimpi-mimpi mu..
Apakah sudah kau raih?
Mimpi-mimpi yang selalu kau dengarkan padaku.
Tentang keindahan dan kebahagiaan.
Kesuksesan dan keberkahan.
To. Alpha
Hai,
Apa kabar?
Bukan, bukan tentang dirimu.
Tapi tentang mimpi-mimpi mu..
Apakah sudah kau raih?
Mimpi-mimpi yang selalu kau dengarkan padaku.
Tentang keindahan dan kebahagiaan.
Kesuksesan dan keberkahan.
Minggu, 07 Oktober 2018
puisi tentangku
Membiru jika ia di pagi hari
Menjingga saat petang menghampiri
Kau tampak semu di mata ini
Entah warna apa yang kau ciptakan
Yang kutahu
Kau adalah warnaku
.
.
Untuk saat ini
Hanya ada dua persoalan yang tak kupahami
Pertama, kenapa kau seperti itu?
Kedua, mengapa aku seperti ini?
Dan satu lagi persoalan yang sebenarnya belum terakurasi betul
Apakah kita sudah berakhir?
.
.
Rangkaian kata tanpa cerita
Disini kau berperan
Menjadi lelakon utama yang ku fokuskan
Haruskah aku mengakhirinya?
Tunggu..
Apa kita pernah memulainya?
.
.
Sulit untuk terucap lewat bibir ku
Namun wajib hukumnya kau ketahui
Bahwa tidak ada yang baik-baik saja pada diri ini
Kacau ketika kau hanya melintas didepanku
Belum lagi ketika kau tertawa pada gadis lain
Heeyy !!!!
Apakah aku tampak semu dimata mu?
.
.
Riuh bergema pada ruang ini
Sibuk bercerita ini dan itu
Terbahak bahkan tersedak
Kugenggam botol air yang baru saja kubeli
Semilir rindu merambat laun menuju telingaku
Sensor ini mengapa berfungsi kembali?
Bahkan aku mampu mendeteksi keberadaan mu
Hanya dengan tawa mu
Dari sekian jenis suara diruangan ini
Suara bass mu mampu menarik indra ku
Aahh, dia sedang bersama temannya di pojok sana
.
.
Tidak ada yang tahu apa rencananya
Kau jangan salahkan siapaun disini
Karena bukan anda atau saya yang menginginkannya
Cukup menjadi asing saja
Baiklah jika kau bersikap seperti itu
.
.
Pada akhirnya hanya aku sendiri yang terluka
Apa kau juga?
.
.
Gedung Kuliah Bersama (GKB)
Politeknik Negeri Bandung (polban)
Ruang 105
01/10/18
Untuk alpha
Menjingga saat petang menghampiri
Kau tampak semu di mata ini
Entah warna apa yang kau ciptakan
Yang kutahu
Kau adalah warnaku
.
.
Untuk saat ini
Hanya ada dua persoalan yang tak kupahami
Pertama, kenapa kau seperti itu?
Kedua, mengapa aku seperti ini?
Dan satu lagi persoalan yang sebenarnya belum terakurasi betul
Apakah kita sudah berakhir?
.
.
Rangkaian kata tanpa cerita
Disini kau berperan
Menjadi lelakon utama yang ku fokuskan
Haruskah aku mengakhirinya?
Tunggu..
Apa kita pernah memulainya?
.
.
Sulit untuk terucap lewat bibir ku
Namun wajib hukumnya kau ketahui
Bahwa tidak ada yang baik-baik saja pada diri ini
Kacau ketika kau hanya melintas didepanku
Belum lagi ketika kau tertawa pada gadis lain
Heeyy !!!!
Apakah aku tampak semu dimata mu?
.
.
Riuh bergema pada ruang ini
Sibuk bercerita ini dan itu
Terbahak bahkan tersedak
Kugenggam botol air yang baru saja kubeli
Semilir rindu merambat laun menuju telingaku
Sensor ini mengapa berfungsi kembali?
Bahkan aku mampu mendeteksi keberadaan mu
Hanya dengan tawa mu
Dari sekian jenis suara diruangan ini
Suara bass mu mampu menarik indra ku
Aahh, dia sedang bersama temannya di pojok sana
.
.
Tidak ada yang tahu apa rencananya
Kau jangan salahkan siapaun disini
Karena bukan anda atau saya yang menginginkannya
Cukup menjadi asing saja
Baiklah jika kau bersikap seperti itu
.
.
Pada akhirnya hanya aku sendiri yang terluka
Apa kau juga?
.
.
Gedung Kuliah Bersama (GKB)
Politeknik Negeri Bandung (polban)
Ruang 105
01/10/18
Untuk alpha
Rabu, 03 Oktober 2018
Langganan:
Postingan (Atom)