Minggu, 07 Oktober 2018

puisi tentangku

Membiru jika ia di pagi hari
Menjingga saat petang menghampiri
Kau tampak semu di mata ini
Entah warna apa yang kau ciptakan
Yang kutahu
Kau adalah warnaku

.
.

Untuk saat ini
Hanya ada dua persoalan yang tak kupahami
Pertama, kenapa kau seperti itu?
Kedua, mengapa aku seperti ini?
Dan satu lagi persoalan yang sebenarnya belum terakurasi betul
Apakah kita sudah berakhir?

.
.

Rangkaian kata tanpa cerita
Disini kau berperan
Menjadi lelakon utama yang ku fokuskan
Haruskah aku mengakhirinya?
Tunggu..
Apa kita pernah memulainya?

.
.

Sulit untuk terucap lewat bibir ku
Namun wajib hukumnya kau ketahui
Bahwa tidak ada yang baik-baik saja pada diri ini
Kacau ketika kau hanya melintas didepanku
Belum lagi ketika kau tertawa pada gadis lain
Heeyy !!!!
Apakah aku tampak semu dimata mu?

.
.

Riuh bergema pada ruang ini
Sibuk bercerita ini dan itu
Terbahak bahkan tersedak
Kugenggam botol air yang baru saja kubeli
Semilir rindu merambat laun menuju telingaku
Sensor ini mengapa berfungsi kembali?
Bahkan aku mampu mendeteksi keberadaan mu
Hanya dengan tawa mu
Dari sekian jenis suara diruangan ini
Suara bass mu mampu menarik indra ku
Aahh, dia sedang bersama temannya di pojok sana

.
.

Tidak ada yang tahu apa rencananya
Kau jangan salahkan siapaun disini
Karena bukan anda atau saya yang menginginkannya
Cukup menjadi asing saja
Baiklah jika kau bersikap seperti itu

.
.

Pada akhirnya hanya aku sendiri yang terluka
Apa kau juga?

.
.

Gedung Kuliah Bersama (GKB)
Politeknik Negeri Bandung (polban)
Ruang 105
01/10/18
Untuk alpha

2 komentar:

  1. Hmm ciwi sekali yhaa ingin dipahami tapi tak mau menjelaskan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ciwi tulen bgt.. Aaaaaa maluuu wkwk
      Makasih udh mampir^^

      Hapus